MENGENAL KUNING/JAUNDICE PADA BAYI BARU LAHIR
![](http://2.bp.blogspot.com/-OI8aGqDgIYo/T3K5jJvhTfI/AAAAAAAAANI/GVfZ0ZBxueU/s1600/535788_3076424029751_1238234328_32491174_461006831_n.jpg)
Orang
tua sering khawatir bila melihat bayinya yang baru lahir mengalami
kekuningan, yang jelas terlihat pada kulit dan matanya. Namun sebenarnya
hampir setiap bayi baru lahir dapat mengalami kuning. Hal ini
disebabkan oleh proses alamiah tubuh bayi. Hanya sebagian kecil kuning
pada bayi baru lahir yang berbahaya.
Apa yang dimaksud dengan kuning pada bayi?
Bayi dikatakan kuning bila secara klinis nampak kekuningan pada kulit,
konjungtiva, dan mukosa, yang terjadi akibat peningkatan kadar bilirubin
pada darah (hiperbilirubinemia). Gejala ini disebut juga
“jaundice/ikterus”.
Apakah kuning pada bayi berbahaya?
Untuk mengetahui apakah kuning tersebut berbahaya atau tidak bagi bayi.
Pertama harus diketahui apakah kuning tersebut termasuk kuning
fisiologis (kuning yang alamiah) ataukah kuning patologis (kuning yang
berbahaya).
Tanda Kuning Fisiologis
1. Perhatikan usia munculnya kuning, dimana kuning muncul pada usia 2-5 hari dan menghilang pada hari ke-10.
2. Secara klinis kondisi bayi baik, mau minum, dan berat badan bayi naik.
3. Pada pemeriksaan darah kadar bilirubin total <12 mg/dl
Tanda Kuning Patologis
1. Muncul pada hari pertama kehidupan atau muncul pada usia > 5 hari, dan menetap lebih dari hari ke-10.
2. Bayi tidak baik secara klinis : kurang minum, muntah-muntah, pucat,
bayi letargik (gelisah), terdapat pembesaran hati dan limfa
(hepatosplenomegali).
3. Pada pemeriksaan darah terdapat peningkatan
kadar bilirubin serum > 5 mg/dl setiap 24 jam, atau kadar bilirubin
total >12 mg/dl.
Sebaiknya orang tua sudah memeriksakan
bayinya ke dokter saat berusia 5 hari, agar kemungkinan adanya kuning
patologis dapat diketahui secara dini. Sehingga tidak sampai menimbulkan
komplikasi yang berbahaya.
Apakah penyebab kuning pada bayi?
Kuning fisiologis dapat terjadi pada setiap bayi baru lahir. Kuning ini
disebabkan oleh proses maturitas organ hati yang belum sempurna pada
minggu pertama kehidupan. Organ hati berperan penting dalam memecah
bilirubin untuk dapat dikeluarkan dari tubuh melalui tinja ataupun air
kencing. Dengan belum maturnya organ hati pada bayi baru lahir, maka
kadar bilirubin juga akan mengalami peningkatan yang akan menimbulkan
gejala kuning pada bayi baru lahir.
Pada kuning patologis,
gejala kuning yang terdapat pada bayi baru lahir timbul karena adanya
kelainan pada tubuh bayi. Pada umumnya disebabkan oleh kelainan darah
seperti: inkompatibilitas golongan darah atau rhesus antara ibu dan
anak, defisiensi enzim (G6PD), anemia hemolitik (anemia yang disebabkan
karena pemecahan sel darah merah yang berlebihan). Selain itu, dapat
juga disebabkan oleh adanya infeksi sistemik, hipotiroid, dan beberapa
penyebab lainnya.
Untuk mengetahui penyebab pasti dari kuning
patologis pada bayi baru lahir, diperlukan penilaian yang cermat oleh
dokter anak dan beberapa pemeriksaan penunjang tambahan. (sumber:
dr.D.A.Dini Primashanti Dewi/BaliPost)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar