WASPADAI, SERANGAN SERANGGA TOMCAT
![](http://3.bp.blogspot.com/-ssRT4FXWx3o/T2f4c6JYmkI/AAAAAAAAAMw/eDVM98IcLj0/s1600/485953_3033126187332_1238234328_32471752_1331621641_n.jpg)
Penampilan
serangga yang memiliki nama ilmiah Paederus riparius atau sering
disebut Tomcat sekilas tak berbahaya. Tapi, siapa sangka serangga kecil
berwarna merah-hitam ini bisa menyebabkan ratusan orang mengalami luka
kulit melepuh. Serangan Tomcat di Surabaya misalnya, yang memakan
ratusan korban para penghuni perumahan dan apartemen.
Tubuh
kumbang berukuran 7-8 mm, yang juga dikenal sebagai semut kanai atau
semut kayap ini, mengandung toksin paederin. Di masa lalu, racun yang
menyebabkan luka bakar pada kulit manusia ini digunakan untuk membakar
kutil. Konsentrasi racun Tomcat 12 kali lebih tinggi daripada racun
kobra. Racun ini bahkan bisa bertahan delapan tahun setelah serangga
mati.
Kumbang ini sangat suka
dengan cahaya di malam hari, sehingga banyak yang menjadi korban adalah
pengendara motor, atau mereka yang berada dalam rumah dengan cahaya
terang atau sedang berkemah di dekat hutan.
Umumnya, serangan Tomcat terjadi sepanjang tahun namun mencapai puncak pada Juli-September yang memiliki kelembapan iklim.
Pencegahan dan Pengobatan :
Kumbang ini sangat tertarik dengan cahaya, sehingga sebaiknya hindari
berada terlalu dekat dengan cahaya lampu atau minimalkan penggunaan
cahaya dekat pintu dan jendela.
Gunakan jaring nyamuk atau
semprot aerosol atau pestisida organik dari campuran laos, daun mimba,
dan sereh untuk mematikan kumbang yang masuk.
Bila ada kumbang kanai yang hinggap di kulit, jangan mematikannya di tubuh, namun tiup hingga pergi.
Jika kulit mengalami digigit atau kontak dengan serangga ini, timbul
sensasi terbakar yang kemudian menjadi kemerahan disertai munculnya
nanah di bagian tengah dalam beberapa hari.
Segera cuci bagian
yang terkena dengan air dan sabun. Jika terjadi reaksi kulit, cuci
dengan antiseptik ringan pemanganate kalium dilusian (Kmn04) seperti
hydrocortisone 1% dan krim steroid lemah misalnya betametasone dan
antibiotik neomycin sulfat 5%.
Jangan menggaruk luka, karena
racunnya bahkan dapat berpindah ke bagian lain kulit lewat cairan di
luka. Namun, bila luka terjadi pada area mata dan selaput lendir,
sebaiknya segera ke dokter.
Dengan pengobatan, umumnya luka
akan membaik dalam 10 hari hingga tiga minggu tanpa menimbulkan bekas.
Namun, luka dapat membekas jika melibatkan dermis.
Dokter juga
menyarankan untuk menghindari sinar matahari agar tak terjadi inflamasi
luka yang menyebabkan bekas kehitaman. (Wellness/viva)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar