MENGAPA MAKANAN TAMBAHAN DIBERIKAN PADA BAYI SETELAH USIA 6 BULAN ?
![](http://2.bp.blogspot.com/-nFzZw9nFz7M/ULQ80Sdu7II/AAAAAAAAAY8/OT3uDbab5Tk/s1600/399351_4250261894964_371849086_n.jpg)
MENGAPA MAKANAN TAMBAHAN DIBERIKAN PADA BAYI SETELAH USIA 6 BULAN ?
1. Memberikan perlindungan yang lebih besar terhadap penyakit.
Sudah banyak diketahui bahwa bayi bisa mendapatkan kekebalan melalui
ASI, dan kekebalan paling besar didapatkan jika bayi diberikan ASI
eksklusif. Saat ini diketahui ASI memiliki lebih dari 50 faktor
kekebalan, tapi kemungkinan masih banyak lagi yang belum diketahui.
Salah satu contohnya adalah kemungkinan terkena penyakit pernapasan yang
dapat terjadi kapanpun pada bayi secara signifikan akan berkurang jika
bayi diberikan ASI eksklusif dan tidak adanya makanan padat yang
diperkenalkan selama itu.
2. Memberikan waktu bagi sistem pencernaan bayi untuk berkembang sempurna.
Jika makanan padat diberikan sebelum sistem pencernaan bayi siap untuk
menerimanya, maka makanan tersebut akan kurang dicerna dan bisa
menyebabkan reaksi yang tidak menyenangkan seperti gangguan pencernaan,
perut kembung atau sembelit. Contohnya adalah enzim amilase baru akan
mencapai tingkat memadai untuk mencerna pati sekitar usia 6 bulan, enzim
maltase, isomaltase dan sucrase untuk mencerna karbohidrat baru akan
sempurna sekitar usia 7 bulan, serta enzim lipase untuk mencerna lemak
baru akan mencapai tingkat dewasa sekitar usia 6-9 bulan.
3. Mengurangi risiko alergi makanan.
” Saat bayi baru lahir hingga usia antara 4-6 bulan, bayi memiliki
sesuatu yang disebut dengan ‘usus terbuka’. Hal ini berarti terdapat
ruang antara sel-sel dari usus kecil yang memungkinkan makromolekul utuh
termasuk protein dan patogen masuk ke dalam aliran darah. Ditambah
dengan belum sempurnanya sistem kekebalan tubuh bayi, maka memungkinkan
bayi mengalami alergi makanan atau penyakit tertentu. Bayi akan mulai
memproduksi antibodi sendiri sekitar usia 6 bulan dan rongga-rongga di
usus pun akan menutup pada usia tersebut. Saat itulah bayi mulai siap
menerima makanan padat.
4. Membantu melindungi bayi dari penyakit anemia akibat kekurangan zat besi.
Berdasarkan penelitian dari Pisacane pada tahun 1995 didapatkan bahwa
bayi yang diberikan ASI eksklusif secara signifikan memiliki tingkat
hemoglobin yang lebih tinggi dibandingkan dengan bayi yang sudah
diberikan makanan padat sebelum usia tersebut. Hal ini dikarenakan
pemberian ASI eksklusif bisa mempertahankan nilai-nilai hemoglobin di
batas normal dan menyimpan zat besi di dalam tubuh.
5. Melindungi bayi dari ancaman obesitas di masa mendatang
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Wilson tahun 1998, von Kries
1999 dan Kalies tahun 2005 diketahui memperkenalkan makanan padat
terlalu dini pada bayi berkaitan dengan adanya peningkatan lemak tubuh
dan juga berat badan di masa kanak-kanak.
6. Membantu ibu menjaga produksi air susunya
Bayi yang sudah mengenal berbagai rasa dari makanan padat yang
dikonsumsinya, cenderung akan mulai menyapih atau berhenti menyusu lebih
cepat dari waktunya. Karena pada umumnya bayi mendapatkan rasa yang
lebih enak atau gurih dari makanan padat dibandingkan rasa ASI, sehingga
lama kelamaan produksi ASI akan semakin berkurang. Sedangkan jika ASI
terus menerus dikeluarkan atau diminum bayi, maka produksinya akan
semakin banyak.
7. Membantu memberikan ruang bagi bayi
ASI
merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk mencegah kehamilan
saat bayi masih mendapatkan ASI eksklusif, hal ini akan membuat bayi
mendapatkan semua kebutuhan gizi yang diperlukannya dan kasih sayang
dari orangtua.
8. Membuat perkenalan makanan padat menjadi lebih mudah
Bayi yang mendapatkan makanan padat sesuai dengan usia, maka nantinya
ia akan lebih mudah untuk makan sendiri, lebih mudah dalam hal
memperkenalkan satu jenis makanan padat dan cenderung tidak memiliki
reaksi alergi terhadap makanan.
(sumber : http://childrenclinic.wordpress.com/)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar