Kamis, 24 Mei 2012

MENGAPA ANAK BISA MEMBENCI ORANGTUA..??

Dalam hubungan orang tua dan anak, terkadang ada beberapa perlakukan anak yang menyakitkan bagi orangtua. Seperti ketika kejenuhan anak remaja yang berujung pada meneriaki kata-kata kebencian pada orang tuanya dalam beberapa kesempatan. Sebagai orang tua, perkataan seperti ini tentunya begitu memilukan hati.

Saat-saat remaja, adalah saat yang paling emosional dan menantang bagi orangtua dan keluarga. Mau tidak mau, sebagai keluarga harus selalu dekat dan siap siaga untuk mereka. Hal ini normal, karena sebagai orang tua, Anda tentunya menerapkan kedisiplinan yang mereka tak sukai.

Benyak remaja beranggapan mereka sudah dewasa, dan cukup matang untuk bertindak dan bertanggungjawab, sekalipun sebenarnya tidak. Dan hal ini yang memicunya untuk sering menunjukan rasa bencinya kepada orang tua.

Tapi apakah ia benar-benar benci?
Ya. Seperti dilansir dari SheKnows, mereka memang membenci Anda karena telah menerapkan aturan-aturan yang membuatnya merasa terikat. Tetapi bagaimana pun juga sebagai orang tua akan sedih jika terus menerus diteriaki kebencian oleh anaknya. Tapi yang harus dipahami, bahwa hubungan Anda dengannya adalah hubungan orang tua dan anak, ada ikatan yang kuat antara Anda dengannya. Maka, kuatkanlah pondasi diri Anda. Karena meskipun dia "membenci" Anda, tetapi dia sangat membutuhkan diri Anda.

1. Tetaplah tegar dan bersabar
Hanya karena si remaja melemparkan sesuatu yang menyakitkan pada Anda, bukan berarti Anda jadi langsung terpukul. Anda sudah jauh lebih dewasa daripadanya, maka jangan gubris kata-katanya. Konsisten dan tegaslah padanya.

2. Tetap mencintainya
Ada sebuah kata yang tepat dalam kasus ini. "Kita tidak perlu harus seperti mereka, yang kita perlukan hanya untuk terus mencintai dan merawat mereka". Mereka mungkin marah pada Anda, dan mungkin Anda pun turut jengkel pada mereka, tapi ingatlah bahwa usaha Anda untuk menjaga dan menerapkan disiplin itu berasal dari cinta Anda untuknya.

3. Tetap jalin berkomunikasi dengannya
Sekalipun dalam kondisi yang sulitpun, kita sebagai orang tua perlu bicara kepada mereka. Kesempatan ini menunjukan bentuk cinta Anda padanya. Selalu lah jaga komunikas dalam hal setiap situasi, baik dalam hal kecil maupun penting.

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB ANAK MEMBENCI ORANG TUA
A. Masalah Internal
Biasanya masalah ini berhubungan dengan aspek psikologis dari si anak yang bisa dkatakan mengalami gangguan pertumbuhan. Hal ini bisa disebabkan oleh factor genetis atau kurangnya asupan gizi sang ibu selama mengandung. Hal lain juga yang bisa menjadi penyebab masalah ini adalah adanya peristiwa traumatis selama anak dalam kandungan sang ibu.

Sekalipun anak belum mengerti apa-apa selama dalam kandungan tapi berdasarkan teori perkembangan, memori bawah sadar manusia telah belerja dengan baik semenjak dalam kandungan ibu. Contoh peristiwa traumatis ini adalah rencana aborsi oleh orang tua. Dalam beberapa penelitian yang pernah dilakukan oleh pada ahli, seorang anak yang pernah direncanakan untuk digugurkan oleh orang tuanya biasanya memiliki kecenderungan untuk memberontak atau penakut.

B. Masalah Eksternal
Masalah ekternal adalah masalah yang disebabkan oleh lingkungan dimana anak tumbuh dan berkembang. Termasuk diantaranya adalah masalah pola asuh orang tua yang kurang tepat. Lingkungan sangat mempengaruhi, anak yang terbiasa dengan kehidupan yang keras, dia terbiasa menyakiti orang, karena dia terbiasa disakiti. Akhirnya gaya hidup yang keras itu menjadi bagian dari kehidupannya sendiri. Jadi bagi dia melakukan tindak kekerasan bukanlah hal yang luar biasa itu adalah hal yang lazim.

Orang tua juga sering tanpa disadari melakukan hal-hal yang melukai hati anak-anak dan waktu hal-hal itu bertumpuk dalam hati si anak akhirnya membuahkan kebencian dalam diri si anak kepada orang tuanya.

Beberapa tindakan orang tua yang dapat mengakibatkan hati anak sakit, yaitu:
1. Anak akan merasa pahit kalau dia ditolak, jadi anak lahir ke dunia dengan suatu permintaan agar orang tua menerimanya, mereka membutuhkan penjagaan, dan uluran tangan orang tuanya. Beberapa bentuk penolakan adalah :
a. Membandingkan anak yang satu dengan anak lain di dalam keluarga atau dengan anak diluar keluarga/tetangga.
b. Penghinaan, kadangkala orangtua lupa bahwa anak kita punya perasaan dan dalam kemarahan kita keluarlah kata-kata yang menghina dia. hal tersebut sangat mempunyai muatan penolakan yang besar.
c. Memaki dengan kata kata kasar atau setiap ada masalah anak selalu dipukul, baik dilakukan saat dirumah maupun didepan orang banyak. Mengacuhkan anak/tak memperdulikan masalah, pertanyaan maupun kesulitan yang dihadapi anak.
d. Menuntut anak harus belajar atau mengikuti kegiatan ini itu, harus menuruti keinginan orangtua, harus mengikuti apapun yang disuruh dan diminta orangtua. Memaksakan kehendak tanpa mempertimbangkan kondisi mental anak, keinginan, masukan ataupun pemasalahan yang dihadapi anak.

2. Orang tua tanpa merencanakan atau tidak membuat si anak merasa dia adalah bukan bagian dari keluarga itu sendiri.

3. Tatkala disiplin diberikan, kekerasan diberikan tanpa adanya cinta kasih yang cukup. Disiplin dan cinta kasih adalah dua unsur yang sangat dipentingkan dalam pertumbuhan anak. Cinta kasih yang diberikan tanpa disiplin membuat si anak menjadi anak yang luar biasa egoisnya, kekanak-kanakan, tidak dewasa, menganggap semua orang harus tunduk kepadanya dan harus memenuhi keinginannya.

MENGATASI ANAK YANG MEMBENCI ORANG TUA
A. Tugas Orang Tua
Langkah-langkah yang perlu kita lakukan sebagai orangtua untuk mengurangi sifat anak yang memberontak orang tuanya adalah sbb:
1. Sewaktu kita menghukum anak, kita mesti mengecek apakah kita telah memberikan peringatan kepada si anak. Prinsipnya kita tidak mendisiplin anak dengan pukulan, kalau kita belum memberikan dia peringatan kecuali dalam kasus tertentu.

2. Tidak diperkenankan memukul anak semau orangtua, memukul anak apalagi dibagian tubuh yang membahayakan kesehatan maupun nyawa anak, seperti di muka, kepala, bagian pelipis, telinga dan pantat, apalagi dengan menggunakan alat seperti rotan, kayu, atau dengan sabuk dan benda lainnya. Hanya akan menambah kebencian, kecacatan pada anak maupun kematian.

3. Setiap kali kita mau mendisiplin anak, kita harus tanyakan diri kita apakah si anak ini mengerti kenapa si anak diberi hukuman. Hal ini menuntut orangtua untuk memberikan waktu setelah menghukum anak, anak tetap harus bisa berbincang-bincang/mengeluarkan unek unek atau masalah yang dihadapi pada orangtua. begitupun orangtua dapat menjelaskan masalah dalam menerapkan disiplin/hukuman pada anak.

4. Harus selalu mengecek sudahkah anak itu tahu bahwa dia dicintai oleh kita, cukupkah pengekspresian kasih kita kepadanya. Sebab jangan sampai si anak merasakan bahwa kita hanyalah datang untuk memukulnya, membentaknya, menghukumnya atau mendisiplinkannya tanpa anak itu menyadari bahwa orangtua amat mengasihinya.

B. Tugas Seorang Konselor (jika diperlukan)
Selain mendapatkan bimbingan dari orang tua, juga sangat diperlukan peran seorang konselor dalam membimbing seorang anak yang memiliki masalah kebencian dengan oaran tuanya. Ini disebabkan karena biasanya anak cenderung tidak suka menerima masukan dari orang yang dia benci. Untuk itu seorang konselor perlu mengambil langkah-langkah yang tepat dalam masalah ini. Adapun hal-hal yang perlu dilakukan oleh seorang konselor antara lain:
1. Menganalisa dengan melibatkan orang tua tentang apa kira-kira penyebab kebencian anak pada orang tuanya.
2. Mengadakan pendekatan sesuai dengan karakter kepribadian anak tersebut. Serta menggali penyebab kebencian menurut versi si anak.
3. Menasihati si anak baik dengan norma agama maupun etika yang berlaku di lingkungan sosial dengan penekanan tentang menghormati orang tua.
4. Memberi masukan kepada oran tua tentang pola asuh yang benar terhadap anak dengan masalah tersebut.

Anak dilahirkan ke dunia bukan untuk menjadi robot yang penurut. Anak dilahirkan ke dunia adalah bagian dari anugerah yang diberikan Tuhan, memiliki pancaindera, memiliki keinginan dan hati. Bijaklah dan fleksibel dalam mendidik anak, berikan contoh yang baik, ajak dan luangkan waktu bagi anak agar dapat berkomunikasi, berdiskusi dan bertukar fikiran dengan penuh kasih sayang. Ajari anak untuk mengenal dunianya dengan memberikan penjelasan dan pengertian yang memadai. Sebagai orangtua tentunya tidak hanya ilmu agama yg harus diterapkan atau digunakan mendisiplinkan anak, namun pelajari juga dari sudut psikologi atau mental anak, buka wawasan untuk mengetahui informasi, ilmu pengetahuan dan berita yang berkembang di lingkungan sosial. Kenali juga teman2 dari anak kita, ketahui pula kegiatan dan tempat kegiatan yang diikuti anak.

Menjadi orang tua tak pernah begitu mudah, dan sepertinya para remaja benar-benar memanfaatkan pepatah ini. Tapi kabar baiknya adalah, sekeras apapun mereka "merepotkan" Anda, sekuat itu pula Anda menghadapinya. Buktinya, orang tua kita bisa melaluinya!

92 komentar:

  1. ini thread sama seperti yang saya rasakan

    BalasHapus
  2. Sama dengan yang saya rasakan juga hehe. Si ayah yang terlalu memaksa saya melakukan sesuatu dengan deadline. padahal saya sudah berumur 23 tahun (bukannya sok dewasa). saya sudah melakukannya. tapi orang tua kerap menelfon saya kepastiannya seperti apa.
    dan si ibu yang melarang anaknya berhubungan dengan wanita yang bukan berasal dari satu daerah. dia mencontohkannya dengan sepupu-sepupu saya dan abang saya. padahal saya yakin, pria yang baik pasti mendapatkan wanita yang baik. begitu juga sebaliknya. ah sudahlah terlalu panjang hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. semoga anda semakin dimudahkan hidupnya ya, dan diberi kekuatan untuk bisa hidup sebagai diri sendiri dengan lebih bahagia :)

      Hapus
    2. semoga anda semakin dimudahkan hidupnya ya, dan diberi kekuatan untuk bisa hidup sebagai diri sendiri dengan lebih bahagia :)

      Hapus
  3. Gua jga Ngerasain hal yang sama,hampir Putus Asa. T_T

    BalasHapus
  4. Gue juga sama orang tua gue gk pernah mau mendengar apa pendapat dan maksud anknya , selalu saja dianggap melawan ank yg durhakalah pdhal mau memberikan pendpat yg gue mau aja gk bisa dan gue hanya bisa diem krna gue tkt jika gue berbicra 1 kta saja bisa ditendang atau ditonjok gue mersa gk nyaman utk tnggal dirmh dgn ortu yg trlalu keras dan hanya bisa mengikuti maunya saja

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. Ternyata saya tidak sedirian. Banyak orang tua diluar sana yg tidak jauh beda dengan orang tua saya. Baca postingan ini saya sempat nangis karena semuanya sama persis drngan yg saya rasakan mulai kecil hingga sekarang (27 th)

      Hapus
    3. mirip sama saya juga. but you have to stand up for your self. menjadi durhaka menurutku sangat bergantung pada niat awal si anak..
      stand up : mengatakan dengan jelas bahwa apa yang dilakukan mereka sangat menyakitkan. ini pasti ga mudah. apalagi kalau sudah bertahun2 tidak boleh bersuara..pertama kali saya belajar membela diri saya di usia 20tahun. hehe saya berteriak sperti orang gila..karena ga tahan..hehehe saya rasa, apa yang saya lakukan tidak melawan mereka. krena tujuannya adalah menyuarakan kesakitan saya.
      but it works...it really works...orangtua saya tidak memukul atau mencaci maki saya lagi. itu berhenti. you must do something for your self.

      bela lah dirimu bukan untuk menyakiti mereka. tapi untuk membuat mereka berhenti menyakitimu. banyak cari ilmu dan teman untuk ketemu banyak orang supaya wawasan terbuka dan kamu tetap berkembang jadi orang yang jauh lebih baik.

      be gentle for your self...belajar cintai diri..belajar menerima kondisi orangtua yang bermasalah namun proaktif untuk terus bertumbuh...

      doaku buatmu selalu. meski ga kenal...kita senasib :)

      Hapus
  5. jd suka sedih pernah kasar sama ibu sendiri, tapi kadang kata kata nya suka nyakitin hati bikin pala pusing... huffff ibu gw tuh rewellll bgt dah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama aku juga sering di marah dgn kata kata yg merusak psikis ku...

      Hapus
  6. Saya juga mengalami hal yg sama. Kedua orang tua saya selalu menutut saya sekehendaknya. Terkadang keinginan kita sering bertolak belakang dengan mereka. Saya menyadari kekakuan mereka, karena mereka dibesarkan dg perekonomian rendah, sehingga mereka selalu mencukupkan saya dg materi saja. Memakki, meneriaki, mengungkit kesalahan dan materi adalah hal biasa. walaupun saya terkadang menolak mereka, tapi saya selalu menyayangi mereka. Semoga saja kedua orang tua kita diberikan keselamatan dan kesehatan dan selalu dibukakan pintu hidayah bagi kekakuan mereka juga kita selalu sabar menghadapi dan tetap taat pada mereka. Aamiin ya Allah 😃

    BalasHapus
  7. Sama saya juga muak sama kedua orangtua saya sekalipun usia sy sdh hampir 30thn mereka selalu menganggap sy msh anak2 apapun kemauaan mereka hrs sy ikuti,perlakuan berbeda jg sy rasakan karna sy anak perempuan dan mereka lbh syg dgn anak laki2 yaitu abang sy segala bentuk perhatian dan materi semua dilimpahkan ke abang sy,sdh ratusan jt lenyap tak tersisa diberikan kpd abang sy dan selalu diikhlaskan,tp saat sy mengalami usaha yg surut setiap pinjaman yg sy pinjam dr mereka selalu diungkit dan ditagih hanya makian,kata2 kasar bkn perhatian atau sejenisnya ditambah lg sy blm bersuami karna bbrp x gagal membina hubungan dgn pria yg mau tdk mau sy hrs ttp tgl serumah dgn mereka,hati hancur dan kepala mau pecah rasanya pernah berpikir ingin bunuh diri apalah arti hidup jika orangtua sendiri sering menyakiti kita

    BalasHapus
  8. Terkadang saya berpikir mungkin prinsip anak dan ortu beda shg bwt kt g nyaman

    BalasHapus
  9. Wow... ada banyak juga yg merasakan hal yg sama persis dgn yg saya alami..
    Terkadang aku pingin ngebentak sekali ajaa biar mereka ngerti bahwa aku tidak suka di banding2 kan dgn anak org lain, menuntutku utk sesuatu yg mereka inginkan tp bertolak belakang dgn ku.. tp saat pingin sekali meluapkan semua unek2 yg udah bertumpuk kyk gunung ini.. Eh,, aku ingat Dosa... Inget Tuhan.
    Susahlahh... tp tetep syg ma orangtua

    BalasHapus
  10. aku cuma ngerasa kalau aku di paksa untuk berubah. aku memang seperti anak-anak dan bukan berarti aku tidak dewasa. aku orang yang malas bersih-bersih tapi aku bukan berarti orang yang jorok. dulu ayahku bilang aku adalah anak kecil walaupun aku sudah besar nanti tapi lama kelmaan aku mengangkap perkataan itu hanya ke bohongan. ayahku juga terkadang berkata bohong yang membuat hatiku sakit. aku pikir di balik kata benci aku kecewa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku juga sama,udah berusaha beres2 sesuai keinginan mamah. Msh aja salah,saya selalu salah... mamah perfect tp saya sudah berusaha masih saja salah.

      Hapus
    2. Aku juga sama,udah berusaha beres2 sesuai keinginan mamah. Msh aja salah,saya selalu salah... mamah perfect tp saya sudah berusaha masih saja salah.

      Hapus
  11. kenapa ayah saya tidak pernah sadar diri ? selalu menuntut, dan menghina saya dengan kata2 yg tidak pantas untuk di dengar ?

    BalasHapus
  12. Banyak yg merasa seperti ini ternyata. Jangan sampai kalau saya jd orang tua, saya membuat anak anak saya tidak nyaman dan takut terhadap orang tuanya sendiri. Memang kadang perlakuan orng tua menyakiti kita walaupun mereka tidak sadar. Tapi mau bagaimana lagi, kita cuma anak yang menurut mereka selalu salah dan orang tua selalu benar

    BalasHapus
  13. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  14. Saya juga merasakan hal yg sama, saya dari kecil di didik dengan sangat keras penuh kekerasan dan kebencian menjadikan saya seorang dengan pribadi yg nakal dan benci kepada orang tua saya

    BalasHapus
  15. Saya benci mama saya, yg selalu menuntut materi terus menerus, memaksakan kehendaknya utk kepentingannya sendiri. Jika saya menegur, malah seperti saya yg durhaka, dia merasa selalu benar, tdk pernah memikirkan susahnya cari uang, maunya cuma menghabiskannya. Kami keluarga sudah cukup susah ditambah dgn keserakahan mama.
    I love my father better than my mom

    BalasHapus
  16. Orang tua saya malas kerja dlu dri saya laihir sampai Smp kls 9. Saya pengin berpendidikan tinggi. Padahal ayah dan mamah juga berpendidikan tinggi. Sekolahnya elit lagi..
    Tapi saya mau kuliah di jurusan favorit saja sulit minta ampun.
    Nyuruhnya saya kerja jadi babu dulu. Padahal keluarga jdi pedagang suplyer semua semenjak aku SMA.Ya kadang bangkrut kadang untung besar.
    Saya dari kecil hidup susah. Dan selalu di kasarin. Tpi semenjak skolah SMA alhamdhulillah berhenti ngasarin. Tpi setelah lulus dikasarin lg. Pdahal aq dri dulu mintanya ngga aneh" kya temen" yg keren. Macam Motor uang jajan banyak. Pdahal mereka Miskin. Tpi aq ngga iri sama sekali. Walaupun debenarnya mampu beli.
    Tpi kali ini saya Mau keren biar masuk jurusan kuliah favorit . Tpi apadaya slit minta ampun..
    Pdhal aq juga pinter dagang. Aq gx pinter jdi pekerja kasar.
    Gmna biar permohonan terakhir terkabul..

    BalasHapus
  17. gua dari umur lima tahun aku sudah membenci orang tua ku sangat jika nanti dia memerlukan apa apa saya akan melakukan hal yg sama kepada ortu saya supaya apa yg dia lakukan kepada saya akan dia rasakan dan saya merasa sangat bahagia melakukan hal tersebut tapi saya sadar itu adalah salah tapi dendam tetaplah dendam saya paling benci ibu saya salah sedikit lapor ke bapak saya langsung dipukul liat aja nanti pokoknya saya akan balas itu semua sampai ortu saya nangis saya tidak ingin menolongnya mungkin kalian bisa saja berpikiran saya disini anak durhaka tapi anda jika di keluarga saya maka anda bisa melakukan lebih dari pada saya lakukan saya setiap hari disuruh belajar sampai malam , ulangan minimal 90 , rangking harus 3 paling rendah , disuruh kerja , memarahi saya . I will make more than me . :p

    BalasHapus
  18. gua dari umur lima tahun aku sudah membenci orang tua ku sangat jika nanti dia memerlukan apa apa saya akan melakukan hal yg sama kepada ortu saya supaya apa yg dia lakukan kepada saya akan dia rasakan dan saya merasa sangat bahagia melakukan hal tersebut tapi saya sadar itu adalah salah tapi dendam tetaplah dendam saya paling benci ibu saya salah sedikit lapor ke bapak saya langsung dipukul liat aja nanti pokoknya saya akan balas itu semua sampai ortu saya nangis saya tidak ingin menolongnya mungkin kalian bisa saja berpikiran saya disini anak durhaka tapi anda jika di keluarga saya maka anda bisa melakukan lebih dari pada saya lakukan saya setiap hari disuruh belajar sampai malam , ulangan minimal 90 , rangking harus 3 paling rendah , disuruh kerja , memarahi saya . I will make more than me . :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama dg saya,saya dimasa kecil dlu sering berpikiran ketika dewasa nti saya akan balas perbuatan ortu saya,kekerasa fisik dan psikis saya rasakan tiap hri sedari kecil, masa kecil saya penuh dendam dg ortu saya tp pikiran itu memudar seiring saya dewasa, deawasa saya malah sebaliknya bekerja keras demi bahagiakan mereka pdhl sifat mereka ga berubah sedikitpun msh tetap hari2nya memaki dan mencaci saya wlpun gak main tangan lg,setiap kata2 cacian itu saya pendam dan pendam tnp pernah bsa membalas,posisi serba salah jd anak kita ngelawan dosa, tp biarlah biar jd ladang pahala buat kita dan pelajaran buat kita ktika pnya anak nti jng smpai sperti ortu kita

      Hapus
  19. ntah knp kdang trlintas dipikiran klo ga pengen hidup ma ortu lagi,hmpir stiap hari di bentak,di caci, di slah kan krna msalh kecil, dikatain yg buruk seburuknya, dan gua merasa klo gua pling ga bruntung di dunia.knp cuman sodaraa gua yang dibanggain, pdhl gua lbih bisa ini itu.tapi kenapa tiap kesalahan yg sodara gua buat, slalu gua yang di salahin.Gua bosen,muak,benci ,ga suka.

    BalasHapus
  20. Jika boleh memilih sy lebih baik tidak ada di dunia ini drpd hidup tp tidak pernah bahagia krn ketika menjadi anak tidak pernah dihargai sedikitpun. Apakah seorang anak tdk pernah benar? Apakah semua orang tua benar? Semua keinginan sllu ditentang, semua masukan dibuang, ketika nolak permintaan tsb cacian & kata2 kasar nada bicara yg kencang lah yg aq terima krn menurutnya org tua itu sllu merasa benar. Dimana hakku sebagai anak? Apakah seorang anak hrs selalu mengikuti keinginan org tua?

    BalasHapus
  21. aku juga ngerasa seperti itu,, dr dlu smpe skrg aku bosen dmaki trs, ak pgen keluar dr rumah ini dan jauh dr ibukku,, serasa ak g prnh diangap dlm keluarga,, lantas untuk apa dlu dilahirkan klo skrg untuk dcaci maki,,

    BalasHapus
  22. Rasa nya... Aku gk sendiri. Ternyata, msh byk yg ngalamin sama seperti aku...
    Tapii,, baiklah... Kita para anak gk bisa berbuat apa-apa....
    Sekarang,, mari kita pikirkan masa depan, jangan sampai kita berbuat hal yg sama seperti yg dilakukan ortu kita

    BalasHapus
  23. Ternyata banyak org yg merasakan hal seperti saya. Bedanya ayah saya berubah sejak dia menikah lg dg seorang perempuan. Ah, sedih mengingatnya. Tp syukurlah ternyata saya tdk sendiri dan mgkn saya termasuk yg lbh beruntung..
    Semangat semuanyaaaa 😊

    BalasHapus
  24. Sebelum orang tua menyalahkan si anak hendaknya orang tua introspeksi diri.

    Orang tua tidak selalu benar dan anak tidak selalu salah.

    Apa yang terjadi pada anak adalah hasil daripada orang tua.

    Refleksi dari tindakan pendidikan orang tua sendiri, tidak mungkin anak tiba2 berreaksi tanpa ada pemicu dan yang pasti masalah internal keluarga.

    BalasHapus
  25. "Jika hidup anak harus selalu di ukur dari logika orang tua, tentu sangat pahit. Berhenti. Tarik nafas dalam. Dan katakan pada dirimu sendiri "aku adalah aku, dan aku bisa mengunyah apel ku sendiri". Aries meyer

    BalasHapus
  26. Ortu spt itu hrsnya dibls,spy tau perasaan anaknya waktu digitukan

    BalasHapus
  27. Saya benci ibu saya, dari kecil hidup sudah kenyang dipukuli, diteriaki dengan kata-kata kasar. Beginikah hidup anak yang lahir karena hamil duluan? :( saya hopeless ingin bunuh diri rasanya. sudah lelah menghadapi orang tua seperti itu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sabar ya sayang, sy mengerti perasaanmu krn pernah ngalami sendiri..jangan sampai ada pikiran bunuh diri..rajin2 berdoa semoga bisa hidup bahagia di dunia dan akhirat dan setiap penderitaan yg sudah dialami jadi pahala yg besar..semoga badai cepat berlalu

      Hapus
  28. Saya juga sama nasibnya.. Selalu di caci maki org tua dan kalo ga nurut udah di anggep kurang ajar dan anak durhaka. Org tua ga pernah puas.. Saya yg sudah cukup baik tidak pernah minta hal yg aneh2,lulus sesuai uni dan bidang yg mreka pilih, kerja sesuai dgn yg mreka mau pdahal saya dari sd benci sama matematika malah skrg kerja di finance.Tapi saya cuman mau minta nikah sama yg co yg baik dan pekerja keras tapi beda ras tidak di perbolehkan. Baru hanya ngo ingin kenalin sudah di caci maki berhari2. Orang tua saya bahkan suruh saya mengorbakan kebahagian saya untuk mereka, supaya memperoleh yg mereka anggep kehormatan. Kok ada yah org tua seperti ini? Apakah saya dilahirkan untuk menjadi budak mereka? Mereka bilang kalau belum seras namanya belum ketemu jodohnya? Siapa mereka? Tuhan?

    BalasHapus
  29. Ini banget yg aku rasain. Ketika kita sudah berumur 18th++ dimana seharusnya sudah dewasa dan bebas menentukan pilihan namun ortu (bapa khususnya) sangat menentang pilihan kita dan kita harus ngikutin dia plis logikanya ini masalah kita tp dia ikut campur. Seharusnya ikut campur hanya sebatas pendapat tdk memaksakan kehendak this okay ga masalah. Dan setelah kita menentang dan disebut anak durhaka masa depan suram lah keluar semua caci maki. kita sbg anak emg bnr bisanya cm ya sillent is gold lah kita bisa apa?!!!! dan disitu kdg emg kepikir kenapa kita dilahirin di keluarga seperti itu? gimana mengatasi keluarga seperti itu? kenapa kita sbg anak ga bebas untuk menentukan pilihan baik karir pendidikan jodoh dsb? jawabannya 1 semua sudah ada yg atur kita cm bisa berdoa berusaha dan bertawakal insyaallah ada jalan

    BalasHapus
  30. saya juga gitu ka ,sekarang saya sadar saya ga sendiri saya emang blm dewasa baru 16 tahun tapi dari kecil ibu saya emang sering berbicara kasar sama saya ,puncaknya waktu saya umur 14/15 tahun ibu saya berbicara yang sangat menyayat hati dia bilanh meyesal melahirkan saya ,dan kata kata kasar lainnya ,tapi ketika saya bercerita ke orang lain orang lain malah membela ibu saya yang bikin saya makin sedih tapi sekarang saya sadar saya ternyata ga sendiri waktu baca kome dari yang lain

    BalasHapus
  31. yang jadi orangtuanya seharusnya mikir harus bisa memberi contoh kepada anaknya bukan sebaliknya. beri bimbingan dengan lembut,tanyakan baik2. Wassalam

    BalasHapus
  32. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  33. Ternyata gue juga sama kalian.sekarang umur gue 18 tahun,gue paling gak suka klo ortu gue bandingin dengan orang lain dan adk gue.dari dulu sampe skrg ortu gue sering bgt kdg2 membandingkan org lain"dia aja lbh dewasa dari kamu.""dia aja bisa dpt nilai bagus masa kamu yg cape2 les aja gk dpt nilai bagus"dan itu bikin hati gue kesal dan benci bgt.sehingga kepala gue pusing bgt dan gue rasanya mau akhirin hidup gue.

    BalasHapus
  34. ternyata gue gak sendirian, but lebih gila lagi gua sbg laki2 yg terlahir dr org begitu dan bonus keburukan genetik dr yg melahirkan. gua sama sekali gaberhak komplen atas dampak ini. Mereka yg saling cinta dan ngebangun rmh tangga tapi gua yg kena dampak.gua yg kepusingan dari kecil dn skrg kesehatan gua ambruk dan berenti aktifitas udh taunan, masih juga gua ditambah pusing. Padahal gua sama sekali gaminta lahir dari org2 yg macam itu, dan setiap kali gua kesel dan ngucapin itu gua selalu dianggep kelainan jiwa /kemasukan jin.dan mereka selalu bahas2 duit & bawa2 agama.Barangkali ada yg senasib gua butuh sharing tolong bales komen atau kirim email buat ngobrol lebih jauh.sori curhat :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama. padahal mereka rajin solat tp tingkah biadap. slalu merasa benar sekali gue ngeopini bakalan di cap durhaka. gue muak sama mereka

      Hapus
  35. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  36. Saya menilai ibu saya sbgai pngumpul harta & tdk prnh berpikir panjang..apa yg dy investasikan selalu penuh resiko,dan melibatkan keluarga shingga mnghambat keluarga..saya sdh tidak sabar & marah besar..saya cm ingin dy nikmatin & kelola yg ada dgn fokus..sifatny seolah2 ingin diakui sebagai " orang kaya "..dan saya muak..sdkit lega bs mnyampaikan uneg2 ini..orangtua jg manusia, py tindakan bodoh..dan saya bljar utk tdk bertindak bodoh suatu saat saya berkeluarga..

    BalasHapus
  37. Aq sangat mencintai ibuq tetapi aq juga amat membenci ayahq....aq udah mencoba buat sayang pada beliau tapi aq tidak bisa...sesekali ada rasa kasihan pada ayah namun hanya sekejap setelah itu memori lama pun hinggap hingga aq tetap membencinya...aq tidak ingin menjadi anak durhaka tapi aq juga tidak bisa berhenti melupakan semua kejadian yg telah dilakukan ayah padaq dulu....dan juga pada ibuq...rasanya aq ingin bercerita pada semua orang yg bertanya mengapa aq membenci ayahq,namun bibir ini tak mampu menceritakan karena terlalu pedih...biarlah hanya Allah yg tahu...lalu apakah aq berdosa karena memendam kebencian yg begitu lama pada ayah kandungq sendiri??

    BalasHapus
  38. Aq sangat mencintai ibuq tetapi aq juga amat membenci ayahq....aq udah mencoba buat sayang pada beliau tapi aq tidak bisa...sesekali ada rasa kasihan pada ayah namun hanya sekejap setelah itu memori lama pun hinggap hingga aq tetap membencinya...aq tidak ingin menjadi anak durhaka tapi aq juga tidak bisa berhenti melupakan semua kejadian yg telah dilakukan ayah padaq dulu....dan juga pada ibuq...rasanya aq ingin bercerita pada semua orang yg bertanya mengapa aq membenci ayahq,namun bibir ini tak mampu menceritakan karena terlalu pedih...biarlah hanya Allah yg tahu...lalu apakah aq berdosa karena memendam kebencian yg begitu lama pada ayah kandungq sendiri??

    BalasHapus
  39. saya adalah anak yang tidak menyayangi orang tua tapi didalam hati saya adalah anak yang paling lemah, saya tidak menyayangi kedua orang tua saya karena mereka selalu berkata kasar dan tidak melakukan hal baik pada saya, kadang saya merasa apakah saya benar atau salah tapi kenyataanya saya selalu timbul rasa benci buat mereka, saya tidak ingin seperti ini tapi saya ga bisa membohongi diri saya kalo saya tidak menyayangi mereka :( doakan saya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hidup kita sudah sedih klo kita harus membenci mereka kita yg akan dosa.memang ikhlas itu tdk mudah...tp Allah bersama kita.jngan sampai kita menyesali nanti karna surga nya anak ada pada orang tua...wlaupun sburuk apapun org tua kita.aku doakan orang tua mu cepat sadar dan berubah amiiin

      Hapus
  40. Orang tua tu ga ngerti apa yg dimau anaknya....

    BalasHapus
  41. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  42. Aku sendiri tidak suka dengan mama yang obsesinya berlebihan. Melihat saudara punya uang mulailah dia ribut kalau si anu lebih baik dari aku. Cuma masalah Lamar aku saja dia bisa musuhin aku berminggu minggu. Bahkan sampai aku di kutuk cepat mati. Mulai kemaren pun dia sudah menjelekkan aku di depan saudara lain. Hmmm sedih rasanya. Padahal dia bisa bilang kalau dia mamaku. Tapi memperlakukan aku demikian. Setiap marah aku di bilang, binatang. Anak setan. Sampai di bilang PSK. Itukah seorang mama?

    BalasHapus
  43. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  44. Aku gatau apa yg salah sebenernya. Jujur aku lebih memilih jadi pepohonan/binatang drpd harus menjalani keadaan ini, bukannya menyerah terkadang lelah aja.
    Tp menurutku masalah ini karena mental ibuku yg belum siap menikah dan punya anak. Dia menikah umur 18,bbrp bulan setelah kelulusan sma dia nikah. Ntah,knp dia punya pemikiran spt itu terburu2 menikah. It's ok i think if she's wanna be young wife. Tp aku rasa dia belum siap untuk menjadi seorang istri apalagi seorang IBU. Ditambah selalu ada problematika dngn keluarga papahku. Saat hamil aku dia banyak masalah dngn nenek dr ppku, sampai membuat dia setres dan mungkin mempengaruhi perkembanganku saat dalam kandungan. Hingga dia melahirkan aku, saat aku kecil walau aku salah sedikit dan kesalahan itu merupakan kesalahn wajar yg dilakukan seorang anak yg sgt tdk fatal. Tp dia tega menyiksa aku dngn pukulan, siraman,dan hal memalukan lain. Apa dia tdk berfikir aku yg msh balita hrs dipukul? Sedangkan tulangku msh belum kuat. Hal itu berlanjut sampai aku smp, aku masih tetap disiksa. Apakah kalian miris jika tau kalau dia adalah istri anggota polri! Ayahku jg terkadang ikut menyiksa ku tp dalam bbrp masalah.
    Penyiksaan fisik, penyiksaan psikis sudah biasa tp aku tdk pernah menangis saat mereka melakukannya, kecuali saat aku sendiri baru aku menangis. Sendiri dan tanpa suara. Kadang aku berfikir ada tdk anak polisi lain yg mengalami tekanan seperti aku?
    Dan kenyataannya setelah ku amati dr teman teman dkt ku yg jg anak polisi, mereka tdk pernah mengalami hal tsb. Mereka dimarahi sewajarnya, bahkan ada yg sangat dimanja walaupun dia salah tdk dimarahi.
    Aku ikhlas mereka siksa fisik dan psikis ku juga bathin. Tp hal yg tak bisa aku terima adalah, adikku sendiri tdk mengalami yg aku rasakan mereka memarahi sewajarnya. Bahkan ibuku bilang,dia tdk pernah disiksa ayah ibunya scr fisik apalagi psikis. Sungguh miris hidupku, aku pernah sangat setres aku cb bunuh diri dngn minum racun serangga. Hal aneh terjadi padahal aku minum cukup banyak, tp Allah berkehendak lain. Aku selamat
    Mamah Papah aku syg sekali sm kalian, tp knp kalian berlaku spt ini sm aku. Aku sedih sekali, aku yg skrg mulai beranjak dewasa, harusnya kalian lebih memahami aku, lebih menunjukan cinta kasih kalian ,memberi motivasi untuk semangat mengejar cita2ku .
    Mamah knp aku hrs jd korban dari mental mamah yg blm siap jd IBU

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kamu punya medsos ga? Aku minta kontaknya dong:(

      Hapus
    2. Sabar semoga semuanya bisa berubah berdoa terus sama Allah jangan putus asa.....Allah bersama org2 yg sabar

      Hapus
  45. Aku pun selalu merasa tinggal dengan mereka membuatku lebih stres dan tidak nyaman. Aku seperti boneka yg harus nuruti semua keputusannya. Dari kecil, sedikit kesalahan akan menjadi cacian dan pukulan. Itu membuat aku berpikir untuk apa aku harus cerita ke mereka kalo akhirnya disalahkan. Tidak boleh main kalo tidak ada manfaatnya, harus belajar supaya tidak malu2 in mereka kalo nilai jelek, ketahuan baca komik pun disita. Untuk menonton vcd pun harus berbohong belajar kelompok d rumah teman. Dan yg paling parah, mereka menyuruhku berhenti kuliah yg tinggal skripsi dan tdk boleh hbungan dg pacarku dg alasan aku diguna2. Sungguh itu hal yg paling menyakitkan, paling mengecawakan dan aku memilih untuk diam dan tidak menganggap mereka. Tapi aku malah d cap anak yg tidak tau terima kasih, terima kasih untuk apa?untuk menghancurkan harapanku?
    Aku bener2 ingin hidup jauh tanpa mereka dan aku ingin bisa dengan bebas menentukan arah hidupku sendiri

    BalasHapus
  46. Aku pun selalu merasa tinggal dengan mereka membuatku lebih stres dan tidak nyaman. Aku seperti boneka yg harus nuruti semua keputusannya. Dari kecil, sedikit kesalahan akan menjadi cacian dan pukulan. Itu membuat aku berpikir untuk apa aku harus cerita ke mereka kalo akhirnya disalahkan. Tidak boleh main kalo tidak ada manfaatnya, harus belajar supaya tidak malu2 in mereka kalo nilai jelek, ketahuan baca komik pun disita. Untuk menonton vcd pun harus berbohong belajar kelompok d rumah teman. Dan yg paling parah, mereka menyuruhku berhenti kuliah yg tinggal skripsi dan tdk boleh hbungan dg pacarku dg alasan aku diguna2. Sungguh itu hal yg paling menyakitkan, paling mengecawakan dan aku memilih untuk diam dan tidak menganggap mereka. Tapi aku malah d cap anak yg tidak tau terima kasih, terima kasih untuk apa?untuk menghancurkan harapanku?
    Aku bener2 ingin hidup jauh tanpa mereka dan aku ingin bisa dengan bebas menentukan arah hidupku sendiri

    BalasHapus
  47. Aku juga gitu , aku ngerasa udh benci sama ayah aku karna terlalu over protective, dan gamau kalah sama anak nya sendiri , jadi masalah apapun pasti pake emosi dan sambil teriak , dari kecil udah digituin pasti jadi kesel dan dendam dong jadi reflek aku suka teriak balik buat berenti atau ngelawan karna itu ganggu banget mungkin aku udah terluka batinnya sampe sampe ya sekarang aku benci sama ayah aku sendiri walaupun ayah aku sayang banget sama aku tapi cara nya itu salah banget , sekarang makin dewasa makin di kekang2 , aku jadi orang yang penyendiri karna gadibolehin keluar rumah , jadi pas ketemu dunia luar aku ngerasa weird banget .. so aku ngerasa bukan dipercaya aja gitu kesel aja bawaannya deh apalagi kalau udah marah2 rasanya pengen cabut aja dr rumah karna kayak cewe ngomongnya kemana2 bawel bgt udh gitu sambil ngehina kan makin sakit hati , lebih suka di nasehatin pelan pelan pasti gue lebih ngerti, ketimbang dibentak gitu sampe kedengeran tetangga hadeh malu banget .. mungkin gue harus ke psikolog nih gue udh stress soalnya hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sabar ya...kadang2 rasanya kita pengen pergi ke Komnas perlindungan anak secara mental kita yg jadi rusak...tp mau gmna org tua tetaplah orang tua dosa klo kita membencinya wlaupun kita kesel dengan ke egoisan mereka...

      Hapus
  48. Aku benciiiiii banget sama sifat jelek mama ku itu yang suka ngatain aku Tai , Setan , kurang ajar... habis itu aku dijambak jambak dan diusir... terpaksa deh aku kerumah teman aku.... rasanya pengen teriak yanv sekeras kerasnya,,,

    BalasHapus
  49. Aku juga ga suka sama orangtuaku. Dari kecil aku ngerasa mereka over-protective. Aku ngerasa dikekang. Harus gini, harus gitu. Kalau ga nurut dimarahin. Dimarahinnya diteriaki, dikata-katain, kadang dipukul/ditampar. Ini ngganggu banget sampai sekarang aku udah 18 tahun. Memori-memori masa lalu itu ga bisa hilang. Dan mungkin, karena pengalaman itu, sekarang aku jadi oranf yang serba takut, ga pede, suka menyendiri, ga banyak omong, sulit membuat keputusan. Tiap kali libur sekolah, di rumah, rasanya ga betah. Aku ngerasa lebih bebas waktu sekolah di luar kota. Sampai sekarang, ortu masih suka ngatur aku harus gini, harus gitu. Rasanya kaya aku tuh boneka.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sabar ya ka...belajar Dr pengalaman klo kita jd orang tua kelak jangan sampai seperti itu kasian mental seorang anak

      Hapus
  50. Dibanding2kan itu rasanya sakit....

    BalasHapus
  51. Sama aku juga sering di bentak kalo salah di bandingin sma anak org lain..di larang jalani hobi yg aku suka tapi orang tua pada cuek sarapan sma pulang sekolah waktu SD aja ga pernah di siapin.pas lg liburan nginep seminggu di rmh sodara baju seragam kotor dan sepatu msih di posisi yg sama.sakit bgt rasanya

    BalasHapus
  52. Numpahin minyak goreng ga sengaja di suruh ganti sama ibu..setiap minta nyuruh ngambil raport sekolah Kya mau2 nggk2 kdang ngambil sendiri.klo marah bilangnya anak orang ga ada yg Kya elu..akhirnya gw cari perhatian org di luar dan dapat perhatian Dr suami orang yg skrang jd suami gwe..kdang2 gw berpikir ini smua gara2 karna msalah ketidaknyamanan berada d dlam rmh

    BalasHapus
  53. saya juga mengalami hal demikian orang tua yang saya sayangi lebih memilih hidup dengan selingkuhannya, padahal saya tidak setuju dan dia lebih memilih selingkuhannya, apakah saya sebagai anak salah utk membenci orang tua saya??apakah sya durhaka klo sya membencinya? padahal dia mencontohkan tindakan yg slah ke anak' nya...saya pdahal sebagai anak tidak pernah terbesit lebih memilih orang lain dibandingkan klurga sya. tapi dia malah memilih selingkuhannya... saya akan membuat mereka membayar apa yg dilukakannya kepada sya untuk ini.. i swear!!!!

    BalasHapus
  54. Di keluarga..saya tidak pernah bisa dekat dengan sosok bapak, bagi saya sikapnya itu tidak pernah mau terbuka dengan saya, tetapi ketika saya melakukan kesalahan, tanpa ada peringatan, dia langsung marah besar. Hal itu sudah mulai saya rasakan sejak masuk SMA yang membuat saya selalu tertutup dengan keluarga hingga sekarang

    BalasHapus
  55. Mmbacanya aja hti q sudah sakit, mliht sikp ortu yg tidak lyk, mmukul q dri kcil hngga dewasa, dan slalu mengutuk dgn kta2 yg pahit, aq sudh durhaka karna aq sngat mmbenci mrek
    a, trutama ayahku,

    BalasHapus
  56. Mmbacanya aja hti q sudah sakit, mliht sikp ortu yg tidak lyk, mmukul q dri kcil hngga dewasa, dan slalu mengutuk dgn kta2 yg pahit, aq sudh durhaka karna aq sngat mmbenci mrek
    a, trutama ayahku,

    BalasHapus
  57. Terkadang ortu hanya penduli Sama Diri sendiri, gak tau gimna perasaan seorang ank yg selalu dimarahin di banding2 kan. Hingga Keluar Kata2 kasar contonhnya: dasar setan,kamu kya babi,anak. Yg tidak tau di untung bisanya. Hanya minta2 Sama Ortu
    Terkadang aku Mikir jika aku mati apakah ortu peduli atau Tidak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semangat bertahan kakak :)

      Berusaha semaksimal mungkin menjadi pribadi yang baik, di luar maupun di dalam diri. Kita tak pantas mengutuk takdir ini, karena Pencipta kita telah menyiapkan hadiah istimewa di setiap kesabaran, bisa datangnya dengan segera tapi juga bisa di masa yang akan datang.

      Tetaplah jadi anak ibu bapak yang baik. Tugas kita mengingatkan mereka dan mendoakan agar Tuhan menggerakkan hati mereka untuk lebih menyayangi kakak. Perkara mereka berubah atau tidak, itu bukan urusan kita, itu kehendak Tuhan.

      Keep positive. Keep struggle :)

      Hapus
  58. Semoga kita diampunkan oleh tuhan dengan sikap dan dendam kita kepada orang tua, sama halnya dengan saya apa yg sahabat-sahabat ceritakan, tapi ingatlah dendam dan amarah tidak akan pernah menyelesaikan masalah cobalah berfikir sejenak tentang kebaikan-baikan orang tua yang melahirkan membesarkan memberikan pendidikan menyekolahkan dsb... Hidup memang penuh lika liku berdamailah dengan hati dan selalu berdoa, dengan dendam tak akan menyelsaikan masalah, malah justru menghancurkan kehidupan dan hari-hari kita yang seharusnya untuk melakukan hal-hal yang posit, sedikit berbagi kepada para sahabat ... Kejadian dalam hidup ku yang tak ubahnya hampir sama dengan para sahabat semua.... Kini mengajarkan ku tentang kemandirian dalam hidup yg tidak selalu bergantung pada orang lain menjadi lebih kuat menjalani kehidupan ini, cara terbaik membalas rasa sakit hati adlah dengan memberikan kasih sayang dengan orang yang menyakiti hati kita, maafkan lah semua keslahan orang tua kita semoga mereka diberika hidayah untuk lebih menyayangi kita, , akan sedih rasanya jika kita merinduka orang tua yang sudah tiada nantinya.... Semoga kita menjadi pribadi yg lebih tangguh dalam menjalani kehidupan ini....

    BalasHapus
  59. perlakuan orang tua pada anak pada saat kecil akan selalu terekam dan membentuk karakter hingga dia tumbuh dewasa itu betul adanya.
    saya tidak ingin hal yang terjadi pada diri saya terulang pada anak saya, saya akui saya dibesarkan dengan keras oleh ibu saya dan lembut oleh ayah saya, memang karena perbedaan karakter orang tua saya.

    buah memang tidak pernah jatuh jauh dari pohonnya, tapi lain hal jika si buah diambil oleh monyet hingga jauh dari pohonnya.

    saya akui kalau saya kerja ditempat yang lingkungannya keras, dimana saya harus marah jika ada sesuatu berjalan yang tidak sesuai dengan seharusnya, dimanapun saya marah kepada istri, adik-adik saya atau orang lain tidak pernah sampai benci, dengan cepat reda dan menyesal dan selalu timbul rasa bersalah dan merasa capek hati, jadi tidak pernah sampai marah besar.

    dan entah kenapa jika sampai saat ini saya masih merasakan rasa benci yang yang sangat sulit dihilangkan pada ibu saya, jikalau ibu saya marah semua ingatan buruk atas perlakuan keras ibu saya terhadap saya masih teringat sampai saat ini, dari kata2 kasar seperti "goblok""anak sialan", di kurung dikamar mandi, di pukul dengan kabel bahkan tamparan yang pernah saya terima hingga detik ini masih terekam dengan baik ketika bertengkar dengan ibu saya.

    hingga detik ini saya tidak bisa pernah marah dengan ayah saya jika ditegur atau dimarahi, hanya rasa kesal tidak sampai marah dan setelah itupun saya merasa menyesal karena ngeyel. tapi berbeda jika saya dimarahi atau ditegur ibu saya sendiri, semua kenangan buruk selalu menyeruak keluar dan membuat saya kadang hilang kontrol atas perlakuan dan ucapan saya kepada ibu ketika saya marah.

    mungkin sudah ribuan kali saya meminta maaf kepada ibu saya tapi kenangan buruk, rasa tidak suka, tidak pernah hilang, seperti ada tembok yang sangat tebal dan kokoh tidak terlihat yang membuat saya tidak bisa merasa dekat dengan ibu saya. saya coba hilangkan rasa ini mulai dari beribadah, hingga sekolah, bekerja ditempat yang sangat jauh hingga ingin ada rasa kangen muncul itu timbul tapi sangat sulit.

    kepada teman2 yang sedang memiliki anak kecil terutama yang dalam masa golden moment pembentukan karakter 0-5 tahun, janganlah tumpahkan amarah anda secara berlebihan kepada anak anda, atau anda akan sangat menyesalinya seumur hidup anda contohkan hal baik dan ingatkan dan tegur jika anak2 kita melakukan kesalahan dalam kelembutan dan kasih sayang.





    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju bgt sama paragraf terakhir :")

      Ayo kita fokuskan diri mendidik anak anak kita dengan cara yang baik. Tegas tanpa melukai fisik maupun jiwa.

      Belajar memaafkan orang yang sering menyakiti kita itu sulit, tapi bukan berarti tidak bisa :)

      Hapus
  60. Entah gimana gw mau ngungkapin, tapi gw punya tekad dimana gw gamau jadi pribadi seperti orang tua gw.

    Orang tua pribadinya sangat bertolak belaka, tapi sama-sama punya sikap egois. Nyokap gw yang selalu kasar, main tangan, pandangan cuman 1 arah, berpikir bahwa semua yang dia lakukan itu benar. Dan gw akui, gw ga suka. Dia nyuruh gw buat dewasa tapi dia sendiri ( kadang ) tidak bersikap dewasa, menyuruh tanpa mencontoh dan nyokap bukan tempat gw untuk berkeluh. Kadang gw selalu ngalah sama nyokap, sampai ke titik terendah gw. Gw mau pergi, cape disalahin mulu, cape dibentak, cape disakitin dan gw cape nangis. Yah gw wajarin, nyokap tumbuh tanpa sosok ibu ketika beliau peralihan dari anak ke remaja, nyokap tumbuh karna didikan keras dan karna nyokap anak terakhir. Gw selalu pengan jadi pribadi orang selalu memaafkan apalagi ke nyokap, tapi setiap gw salah atau gw menjelaskan sesuatu, selalu nyokap ngambil perasaan. Dia marah, dia bentak gw yg pastinya ucapan dia nyakitin hati belum lg cara dia yg ga bakal diem tanpa mukul gw dan berujung gw di diamkan sm nyokap.
    Pernah sewaktu gw kecil, nyokap selalu marah sm gw. Gw minta maaf selalu ditolak, entah memaafkan anak sekecil itu susah bgt keknya. Intinya hidup gw terkekang sm nyokap kalo sikapnya dia lg gitu, segala hal gw lakuin mulai ga pernah jalan, ikut kegiatan walaupun waktu sma gw ngotot pengen masuk osis dan harus gw terima orang tua gw ga setuju tapi gw maksa, masak lah, nyuci ampe bersih-bersih gw lakuin, yah wajar karna gw emg anak cewe tp kadang gw ngerasa ga adil. Setiap anak orang lain boleh mengambil pilihan dia, tp kenapa gw engga?

    Ampe disakitin raga pun gw udah gabisa nangis lagi karna udah terbiasa, gw mencoba ga ngeluh supaya pendidikan gw tetap lanjut, gw mencoba diem biar ga dikatain banyak omong, gw mencoba menjadi pribadi yg gabisa dekat sm lawan jenis biar orang tua gw tahu gw anak baik", gw mencoba untuk bersuara ngeluarin uneg" gw tapi adanya bentakan dan teriakan yg gw terima, dosa ga sih gw? Gw cerita sama sahabat gw jg mereka bisa bantu apa kalo ujungnya cerita gw bakalan sama? Dosa bgt keknya gw saking keselnya, gw sering ngumpat pelan ke mereka? Gw cape, pengen keluar tp mereka blg.

    " palingan kamu ga ngurus kami pas tua, sibuk sm urusan kamu. Kamu nikah jg tetap kami yg ngurus tp liat aja ngerasa jg kamu jadi ibu susahnya gimana, gaakan aku mau nemanin kamu pas lahiran nanti "

    Itu kata-kata yang selalu tergiang dikepala gw, gw salah apa sih? Kok gitu, gw bingung, gw gatau lagi mesti gimana dan berhubung gw nemuin artikel ini gw ngerasa apa yg gw rasa ya emg itu semua

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sabar kak. Ngebaca cerita kakak, saya salut. Ada kesabaran yang luar biasa di diri kakak walaupun dibegitukan sama ibu kandung.

      Saya pernah dengar, ternyata yang durhaka itu tidak hanya anak, tapi orang tua juga bisa. Yang seperti apa itu? Orang tua yang tidak memenuhi hak hak anaknya, ex: mendidik.

      Saya ingin kasih saran walaupun mungkin kakak pernah dapat dari teman kakak lain, cobalah mendekatkan diri sama Pencipta kita, pencipta dari ibunya kakak. Kalau kakak beragama islam, alangkah baiknya setiap ingin marah beristighfar dan wudhu kak. Cari komunitas kebaikan/postif di luar sana,sehingga pikiran2 kebencian bisa teralihkan. Selalu doakan ibu kakak dan diri kakak sendiri agar dibukakan pintu hidayah dalam sholat 5 waktu kakak, sholat malam kakak, sholat sunnah lainnya, dan diwaktu yg ijabah dikabulkannya doa(ktk hujan, antara adzan iqomah, saat perjalanan dan saat terdzolimi.

      Semoga Alloh memudahkan urusan kakak. Fasbir shobron jamila. Bersabarlah dengan kesabaran yang baik :)

      Semangaaat!

      Hapus
  61. Sudah menjadi garis nasib saya, harus mnjalani hidup sebatang kara sejak masih kecil. Bukan, bukan krn orang tua saya sudah tiada. Mereka masih hidup mendampingi saya, dengan segenap kebencian, watak keras, dan kekejaman yang mereka lakukan terhadap saya.

    Dulu awalnya, tindakan Ibu yang sering memaki, memarahi, dan mengata-ngatai saya dengan kejam, tidak saya sadari bakal menjadi awal mula lahirnya sebuah penderitaan batin berkepanjangan. Sejak saya masuk sekolah dasar, umur 6 tahun, nalar saya mulai tumbuh dan menyadari betapa tidak berperikemanusiaannya sikap Ibu terhadap saya. Hanya karena saya salah memasukkan buku ke lemari, atau menata meja belajar tidak seperti keinginan Ibu, maka beliau sangat murka dan melempari saya dengan rak buku, terkadang juga membanting semua buku-buku pelajaran saya, melemparkannya hingga berserakan di lantai sambil berteriak2 histeris membuat saya sedih bercampur ketakutan. Disamping itu, beliau juga menuntut saya untuk mendapatkan nilai diatas rata2 utk semua mata pelajaran di sekolah. Apabila saya mendapatkan nilai baik setiap harinya (100, 90, 80), Ibu akan sangat marah apabila saya membanggakan nilai saya trsbt. Tetapi ketika saya mendapat nilai jelek (70, 60, atau 50), walaupun terhitung hanya sesekali, Ibu saya langsung mengata-ngatai saya dengan keji, bahkan katanya saya tidak pantas jadi anaknya, dia sangat menyesal mempunyai anak yg tdk bisa apa2 sprti saya dan ingin menukar saya dengan anak lain yg menurutnya lebih baik. Ketika marah, Ibu akan berteriak2 tdk wajar, seperti orang kalap. Kondisi seperti ini sangat menyiksa batin. Sebagai anak perempuan yg dilahirkan dgn kodrat berhati lemah-lembut, saya sangat tertekan, tidak tahan mendapat perlakuan sekejam itu setiap hari. Saya jg tdk bs bercerita pd siapapun, termasuk ayah saya. Krn beliau sangat sibuk dgn pekerjaannya sbg direktur. Berangkat kerja pagi2 sekali dan pulang saat saya sdh tidur. Disamping itu juga, ayah saya sangat temperamental. Ayah dan Ibu sering bertengkar hebat hingga rumah kami dipenuhi teriakan amarah dan makian. Pokoknya situasi rumah pd saat itu benar2 menakutkan dan membuat tetangga di sekitar kami kerap bergunjing ttg situasi rmh tangga kami.

    Saat Ayah bangkrut dan kehilangan pekerjaannya, beliau menjadi stres dan melampiaskan amarahnya pd seluruh anggota keluarga. Yg jd sasaran utama adalah pembantu di rumah kami, Ibu, dan tentu saja saya. Ibu, karena beliau jg temperamental dan sama kejamnya dengan ayah, maka sudah menjadi hal biasa bagi mereka saling menampar, meneriaki, melempari barang, mengumpat. Sementara saya? Saya punya watak dan karakter yg berbeda jauh dgn mereka. Saya tidak ditakdirkan untuk lahir ke dunia ini sebagai pembawa kekejaman seperti mereka, yang setiap hari hidupnya memuja kekerasan, bukan memuja Tuhan. Mereka seperti kanibal yg saling memangsa satu sama lain. Yah, seperti itulah.

    Hingga saat ini masalah dalam keluarga saya masih terus berlanjut meskipun saya sdh beranjak dewasa dan usia mereka sudah bau tanah. Tapi yang namanya watak dan karakter memang sulit sekali diubah. Saya berinisiatif untuk mendatangi psikolog guna berkonsultasi terkait masalah ini. Atau mngkin ada diantara kawan2 yg bs memberi saran pd saya, saya sangat berterimakasih. tolong kirimkan email ke: resta.olvi@gmail.com.

    BalasHapus
  62. Saya paling benci sama bala! Bapa yang selalu ngomong tidak enak bikin sakit hati, Bapa Saat ini musuh bagi saya!

    BalasHapus