GEJALA DAN CARA MENGATASI & MENENANGKAN ANAK HIPERAKTIF
![](http://2.bp.blogspot.com/-RA3oW0aJAN8/UADhRZRWmRI/AAAAAAAAATg/a2W3A3QDYSs/s1600/529133_3622860050310_1763221655_n.jpg)
Anak
hiperaktif cenderung selalu bergerak. Mereka tidak bisa duduk diam
dalam jangka waktu yang lama. Anak hiperaktif disebut juga anak dengan
ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder). ADHD lebih sering
terjadi pada anak laki-laki dibandingkan anak perempuan.
GEJALA :
Ada tiga gejala yang mengindikasikan seorang anak memiliki gangguan hiperaktif:
1. Inatensi,
yakni rendahnya pemusatan perhatian atau konsentrasi pada anak.
Anak-anak degan gangguan hiperaktif tidak atau hanya memiliki kemampuan
berkonsentrasi yang sangat rendah. Perhatiannya begitu mudah teralihkan
dari satu hal ke hal yang lainnya.
2. Hiperaktif,
yakni anak
tidak bisa diam. Ia banyak melakukan gerakan-gerakan dan begitu sulit
untuk dibuat duduk diam dan tenang. Ia senang berlari-lari, membuat
suara-suara berisik, berjalan kesana kemari, dsb. Karena itu, seringkali
anak hiperaktif pulang dengan membawa banyak luka akibat ulahnya
sendiri.
3. Impulsif,
yakni lemahnya menunda respon. Perilaku
impulsive ini ditandai dengan ketidakmampuan anak mengendalikan sesuatu.
Ia biasa melakukan segala sesuatunya tanpa pertimbangan dan sering kali
ditunjukkan dengan ketidaksabaran.
A. Anak dengan ADHD yang inattentive (in-atensi) biasanya akan memiliki 6 atau lebih dari gejala berikut:
1. Mengalami kesulitan dalam mengikuti petunjuk
2. Mengalami kesulitan dalam menjaga perhatian pada pekerjaan atau kegiatan bermain baik di sekolah maupun di rumah
3. Kehilangan hal-hal yang diperlukan (peralatan, dll) untuk kegiatan di sekolah dan di rumah
4. Tidak mau mendengarkan orang lain
5. Tidak memberikan perhatian terhadap sesuatu dengan lebih detail
6. Terlihat berantakan atau kacau
7. Memiliki masalah dengan tugas-tugas yang membutuhkan perencanaan
8. Lupa terhadap banyak hal
9. Mudah terdistraksi atau teralihkan perhatiannya
B. Anak dengan ADHD yang hiperaktif / impulsif akan memiliki setidaknya 6 dari gejala berikut:
1. Gelisah
2. Berlari atau memanjat dengan tidak semestinya
3. Tidak bisa bermain dengan tenang
4. Memberikan jawaban yang tidak jelas
5. Suka menginterupsi orang lain
6. Tidak bisa tinggal diam di tempat
7. Berbicara terlalu banyak
8. Selalu bergerak, tidak pernah diam
9. Bermasalah jika harus menunggu giliran
Anak-anak yang mengalami ADHD akan menampakkan gejala – gejala tersebut di atas minimal selama 6 bulan.
Ketika anak mengalami gangguan hiperaktif ini, para ibu biasanya
menjadi gugup dan kebingungan. Sering kali mencoba menutup diri dan
tidak mau mengakui apa yang dialami anaknya. Padahal, sebetulnya, tidak
perlu gugup atau kuatir yang terlalu tinggi.
1. Menerima dengan ikhlas.
Segala sesuatunya telah ditentukan oleh Yang Maha memberikan anak,
yaitu Allah. Jika Allah menguji kita dengan hadirnya anak dengan
gangguan hiperaktif, itu tandanya Allah Tahu bahwa kita mampu dan dapat
mengatasi serta mendidik anak dengan sebaik-baiknya.
2. Anak hiperaktif cenderung memiliki kecerdasan yang luar biasa.
Ini yang sering kali dilupakan bahkan tidak diperhatikan. Para ibu
cenderung bergulat dan berkutat pada kesedihan dan kekecewaan terhadap
putranya. Tapi tidak mau melihat, bahwa anak-anak dengan gangguan
hiperaktif ternyata memiliki kecerdasan yang luar biasa. Tugas ibulah
yang mencari dan menggali kecerdasan ini.
3. Ajarkan kedisiplinan.
Anak-anak hiperaktif cenderung tidak disiplin. Mereka tidak mau tenang,
dan cenderung membangkang. Tidak patuh pada aturan. Nah, jika demikian,
maka Anda harus membuat sebuah “kontrak” perjanjian dengannya untuk
berlatih disiplin. Ajarkan disiplin bukan dengan bentakan atau pukulan,
lakukan dengan memberi pengertian yang tentu saj tidak cukup satu kali
dilakukan dan perlakukan anak dengan penuh kasih sayang.
4. Tidak menghukumnya secara berlebihan.
Bukan salah anak Anda jika ia hiperaktif. So, jangan menghukumnya
karena gangguan hiperaktif ini. Melatihnya berdisiplin, oke. Tapi,
dengan cara yang baik dan benar.
5. Lebih banyak bersabar.
Ini adalah tuntutan utama bagi para orangtua. Tanpa kesabaran, maka Anda tidak akan dapat menangani anak Anda dengan baik.
6. Menjaga komunikasi dan biarkan ia merasakan kasih sayang Anda.
Ketika anak melihat dan merasakan perhatian yang diberikan orangtuanya,
dan memang, perlu diakui, bahwa menjalin komunikasi dengan anak-anak
hiperaktif ini harus senantiasa. Ibaratnya, harus setiap menit kita
mengajaknya berkomunikasi. Dan bukannya memanjakan, perhatian terhadap
anak-anak hiperaktif memang harus lebih banyak dibandingkan
saudara-saudaranya yang normal.
CARA MENENANGKAN ANAK HIPERAKTIF :
Terkadang anak hiperaktif perlu diberi obat untuk membantu mereka agar
lebih tenang ke tingkat energi yang diterima secara sosial. Bagi yang
tidak ingin menggunakan obat-obatan atau suplemen, berikut ada cara
alami baik fisik maupun psikologis untuk menangani energi berlebih dan
menenangkan anak hiperaktif:
1. Bantu anak hiperaktif mengatur
napasnya ketika anak ingin menenangkan diri, terutama jika anak merasa
marah atau frustasi. Dorong anak untuk mengambil napas dalam-dalam,
hirup napas dari hidung dan buang melalui mulut secara perlahan.
2. Hilangkan stres pada anak hiperaktif dengan membiarkan anak mandi
busa atau mandi air garam hangat. Tambahkan satu atau dua mainan
sederhana ke dalam bak mandi, tapi hindari memberi anak terlalu banyak
mainan.
3. Beri stimulasi fisik pada anak hiperaktif dengan
memberinya pijatan lembut. Sentuhan hangat dari Anda akan membuat anak
tahu bahwa Anda mencintainya, selain itu, gerakan pijatan memiliki efek
menenangkan.
4. Taruh perlengkapan aktivitas atau mainan yang
dapat membuat anak tenang. Perlengkapan aktivitas atau mainan anak yang
tenang antara lain teka-teki, cat, peralatan membuat perhiasan, dan
buku-buku favorit. Taruh di dekat mainan anak yang lain, sehingga anak
bisa menggunakannya saat dia ingin tenang sebentar.
5. Atur
suasana ruangan dengan menjaga pencahayaan yang redup atau menyetel
musik relaksasi ketika anak hiperaktif butuh ketenangan.
6.
Lakukankah aktivitas secara rutin setiap harinya, sehingga anak
hiperaktif tahu apa yang mereka harapkan dan apa yang diharapkan dari
mereka. Persiapkan anak ketika akan melakukan aktivitas yang tidak biasa
dan jelaskan apa yang akan terjadi. Selain itu, diskusikan juga
bagaimana cara mereka tetap tenang bahkan dengan kegembiraan yang
mungkin akan mereka alami dari kegiatan yang berbeda tersebut.
7. Hindarkan anak dari minuman dingin, gula, pewarna makanan, dan bahan pengawet dalam makanan yang bisa menyebabkan agitasi.
8. Sediakan waktu untuk menampung energi ekstra, seperti lari
berkeliling dan berolahraga. Ini akan membantu anak hiperaktif tahu
bahwa ada waktu dan tempat untuk melepaskan kelebihan energi, sehingga
membantu anak tetap tenang dalam situasi lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar